Dringo (Acorus Calamus) tumbuhan penuh khasiat

Dringo atau Dlingo

Ordo   : Arecales
Famili : Arecaceae
Nama Daerah : 
Dlingo (Jateng), Daringo (Sunda), Jharango (Madura), Jeurunger (Aceh), Jerango (Batak), Jarianggu (Minangkabau), Kaliraga (Flores), Jeringo (Sasak), Kareango (Makasar), Kalamunga (Minahasa), Areango (Bugis), Ai wahu (Ambon).


Botani :
Tinggi tumbuhan 55-80 cm, Berakar rimpang. Daun berbentuk pita, tajam agakk lonjong ke ujung, panjang helaian 80 cm, lebar 7-20 mm. Bunga majemuk tongkol, panjang 3-4.5 cm, panjang tangkai bunga 20-25 cm, waktu masih muda daun berwarna sangat kuning dan setelah tua daun menjadi kuning pucat.


Ekologi :
Dlingo di tanam oleh orang India dan China sebelum orang indonesia menanam secara luas. Biasa tumbuh liar dan tidak terawat secara khusus. Cocok di tanam di tanah lempung atau di tanah aluvial ringan yang sedikit tergenang atau dapat di aliri air. Daerah yang dapat di tanami dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.800 m dpl. Tempat hidup yang cocok adlah daerah basah, lembab dan berawa.


Budi daya :
Di perbanyak dengan rimpangbagian ujung yang berdaun. Tiap turus rimpang panjang 2.5 cm, terdiri atas 1-2 ruas. Daun turus rimpang di potong pendek untuk mengurangi penguapan melalui daun. Akar serabut yang tua pada turus rimpang juga di buang.

Pengolahan tanah di lakukan dengan cara membajak satu atau dua kali. Bila tanaman di tempat rawa-rawa, untuk memudahkan pemanenan rimpang di pilih tempat yang dangkal dan jangan di tasnam di tempat yang dalam. Di tanah yang tidak tergenang sebelum di bajak tanahnya di airi terlebih dahulu. Rumput liar dan gulma di buang atau bila cepat busuk bisa di benamkan dalam tanah.

Pada tanah yang tergenang terus menerus, untuk memudahkan pemanenan di buat bedengan setingi permukaan air atau lebih di buat pada waktu pengolahan tanah.

Pemupukan dengan pupuk hijau di lakukan 2 minggu sebelum di tanam. Turus rimpang di tanam dengan jarak tanam, panjang 30 cm, lebar 30 cm dengan bagian daun tegak. Tiap lubang di tanami 2 buah turus rimpang.

Pemeliharaan di lakukan dengan menyiangi dan mengairi, bila di tanam di tanah yang tidak tergenang.


Cara Panen :
Panen mulai di lakukan pada tanaman berumur 1 tahun atau lebih. Cara Panen rimpang dapat di lakukan dengan mencabut atau dengan memakai garpu. Bagian ujung rimpang di potong 2.5 cm untuk di tanam kembali.

Rimpang yang telah terkumpul dan di potong ujungnya di cuci bersih dan di bersihkan dari akarnya, terus di jemur sampai kering hingga beratnya tinggal 20 % dari berat basah. Hasil rimpang perhektar yang di panensesudah umur 1 tahun kurng lebih 1.500-2.500 kg.

Untuk tujuan penyulingan rimpang hanya di bersihkan dari lumpur saja. daun , akar dan serabut tidak di buang untuk mencegah penguapan minyak dari rimpang dringo.


Khasiat :
1. Obat Demam Nifas
2. Obat Sakit Perut
3. Obat Sakit Encok
4. dll


Sumber :
Ir. Siswadi, M.P. "Budidaya Tanaman Obat". th 2006

 

   

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Qya Carter. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Qya Carter dengan mengklik tombol di bawah ini:

Artikel keren lainnya:

Ditulis oleh Unknown pada tanggal Saturday, December 19, 2015